Politik itu tai kucing


Seperti kutipan salah seorang teman Soe Hok Gie ketika dihadapi dengan politik, "Politik itu Tai kucing". Akhir-akhir ini masih kuat sekali diinget, ketika indonesia baru saja melakukan "pesta demokrasi" dimana politik sangat kental sekali dirasakan.

Dan baru-baru ini, telah diwacanakan RUU KPK dan RUU KHUP yang akan disahkan oleh Pemerintah, sontak membuat kecewa masyarakat karena banyak pasal yang menguntungkan kaum atas dan merugikan kaum bawah, tajam kebawah dan tumpul keatas.

Ketika ada celoteh, kenapa sih harus ngomongin politik, atau yuk kita ngobrol politik sambil ketawa, seakan itu joke berat jika kita obrolkan, atau kita ngobrolin pemerintah, terus ada yang nyeletuk, pemerintah aja gak ngobrolin kita. Kadang seliweran pemikiran semacam itu menghinggapi kita, dan mereka tidak sadar dari politik kita menjalani kehidupan.

Seperti dikatakan Bertolt Brecht, seorang penyair dan dramawan dari jerman mengatakan:

Buta terburuk adalah buta politik. Orang yang buta politik tak sadar bahwa biaya hidup, harga makanan, harga rumah, harga obat, semuanya bergantung keputusan politik. Dia membanggakan sikap anti politik, membusungkan dada dan berkoar, "aku benci potik", sungguh bodoh dia, yang tak mengetahui bahwa karena dia tidak mau tahu politik, akibatnya adalah pelacuran, anak terlantar, perampokan, dan yang terburuk, korupsi dan perusahaan multinasional yang menguras kekayaan negeri".

Kadang memang benar sekali, kita harus ambil bagian dalam hal politik. Bukannya sok pinter atau sok apalah, tapi itu semua akan berpengaruh pada kita. Coba liat kasus '98, mungkin sebagian orang perpendapat kalo itu cuma buang-buang energi saja, tetapi tanpa pergerakan tersebut, tentunya kita semua tidak akan bisa berpikiran bebas dan menulis diblog ini tanpa suatu halangan apapun.

Langkah kecilnya, mari kita ikut andil dalam pengambilan keputusan-keputusan politik dalam hal-hal kecil. Cukup sekian tulisan ini dan terima kasih.

Share:

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkomentar :D