Biografi Sulistyo Basuki , S.R Ranganathan dan Melvil Dewey

Yah, disini saya mau menulis tentang tokoh perpustakaan yang berperan serta dalam perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi. Berikut adalah biografi orang-orang Pustakawan di luar negeri ( S. R. Ranganathan ) dan dalam negeri ( Sulistyo Basuki )


Sulistyo Basuki



     

   Nama Lengkap        : Prof.Dr. Sulistyo Basuki
  TTL                         : Sumbawa ,11 September 1941
   Pendidikan               :
1.       Frobel School di Sumbawa Besar (1948)
2.       Sekolah Rakjat di Blitar (1954)
3.       SMP bagian B (Blitar, 1957)
4.       SMA bagian C (Blitar, 1960)
5.       kemudian melanjutkan ke Sekolah Perpustakaan, cikal bakal pendidikan arsi paris di Indonesia.
6.       Gelar Sardjana Muda (Universitas Indonesia, 1963),
7.       Sarjana Sastra (Universitas Indonesia 1974)
8.       Master of Science (Case Western reserve University, Cleveland, Ohio, USA 1980)
9.       Master of Arts (1980)
10.   Doktor of Philosophy (1984)
 Pengalaman Kerja           :
1.    1962 – 1963         : Perpustakaan Yayasan Yamin
2.    1963 – 1965       : Bagian Dokumentasi Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia
3.    1965 – 1967       : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
4.     1967 – 1977         : Departemen Luar Negeri
5.     1977 - 1984        :Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (dahulu     Fakultas Sastra) Universitas Indonesia
6.      1984 – 1986       : Pengajar, Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas  Kedokteran Universitas Indonesia
7.       1990 – 1992       :Pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan program Pascasarjana Universitas Indonesia
8.     1992 – 1994       : Pengajar Program Manajemen Dokumen dan Informasi (dahulu Program Kearsipan) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
9.        1994- 1996         :Kepala Pusat Sumber Daya Manusia dan Pemasyarakatan Arsip Nasional RI
10.     1995 - sekarang   :Pengajar, Program Pascasarajana Program Studi Ilmu Perpustakaan pengutamaan kearsipan di Univ. Indonesia
*      Pengalaman Pelatihan
Mengajar berbagai kursus kearsipan yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional RI, Arsip Daerah di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Irian Jaya; pengajar Records Management Course 1995 sampai sekarang.
*      Pertemuan internasional
1.       Regional Archivists Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 1994 dan 1995
2.       Southeast Asia Branch of International Council on Archives 1995 di Jakarta
3.       International Council on Archives Congress di Beijing, RRC (1996) dan Sevilla, Spanyol (2000)






S. R. Ranganathan


Biografi singkat dari Shiyali Ramamrita Ranganathan yaitu:
  • Lahir pada tanggal 9 Agustus 1892 di Shiyali, Madras, India.
  • Bersekolah di Sekolah Tinggi Hindu di Shiyali, di Madras Christian College (di mana Beliau mengambil gelar BA dan MA dalam matematika pada tahun 1913 dan 1916), dan di fakultas keguruan, Saidapet.
  • Pada tahun 1917 Beliau bergabung dengan universitas negeri di Mangalore.
  • Dari tahun 1920 sampai 1923 Beliau kemudian mengajar di Universitas Negeri Coimbatore, dan di Universitas Madras, pada 1921-1923.
  • Pada tahun 1924 Beliau diangkat sebagai pustakawan pertama dari Universitas Madras, dan untuk menyesuaikan dengan jabatan, Beliau pergi ke Inggris untuk belajar di Universitas Negeri di London.
  • Tahun 1925 sampai 1944 Beliau mengambil pekerjaan di Madras sampai 1944.
  • Tahun 1945-1954 Beliau menjabat sebagai pustakawan dan sebagai profesor ilmu perpustakaan di Universitas Hindu di Varanasi (Banaras), dan 1947-1954 Beliau mengajar di Universitas Delhi.
  • Tahun 1954-1957 Beliau terlibat dalam penelitian dan penulisan di Zürich.
  • Beliau kembali ke India pada tahun terakhir dan menjabat sebagai profesor tamu di Universitas Vikram, Ujjain, sampai tahun 1959.
  • Pada tahun 1962 Beliau mendirikan dan menjadi kepala Pusat Dokumentasi dan Penelitian Pelatihan di Bangalore, dan pada 1965 Beliau diberi penghargaan oleh pemerintah India dengan gelar profesor riset nasional di ilmu perpustakaan

Prinsip-prinsip SR. Ranganathan dituangkan dalam 5 hukum dari Ilmu Perpustakaan atau Five Laws of Library Science adalah pertama dan, sampai saat ini, satu-satunya definisi yang jelas dari suatu fungsi-fungsi dan tanggung-jawab perpustakaan. Meski dapat dikatakan bahwa Hukum tersebut menuntut perenungan dan pengalaman sebelum menuju kepada kesempurnaan untuk digunakan sebagai petunjuk penting untuk pustakawan-pustakawan dengan potensi yang ada, untuk merencanakan dan menyediakan jasa pelayanan di dalam semua jenis perpustakaan.

Five Laws of Library Science yang diungkapkan oleh SR. Ranganathan adalah :
1) Books are for use
Penekanan pada hukum yang pertama ini adalah bahwa perpustakaan harus mendapatkan pustaka dan membuat bahan perpustakaan tersebut mudah untuk digunakan oleh pemustaka , karena prinsip dasar hukum yang pertama ini mengandung dasar bahwa buku itu ada untuk digunakan.
2) Every reader his/her book
Hukum kedua ini mengungkapkan isu perdebatan yang fundamental antara harga koleksi dengan kebutuhan dasar pemustaka yang harus bisa mengakses koleksi yang mereka butuhkan. Hal ini membuat pengadaan menjadi sesuatu yang sangat penting, pengadaan harus mengakomodir kebutuhan pemustaka.

3) Every book, its reader
Hukum ini menekankan pada isu dasar tentang open access atau layanan terbuka sebuah perpustakaan. Open access artinya bahwa koleksi dapat diakses dengan bebas oleh pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa seharusnya, ketika ada pemustaka akan mengakses koleksi tertentu, maka koleksi tersebut harus pasti dapat ditemukan. Hal ini adalah menjadi tugas pustakawan dalam menjamin bahwa hubungan antara koleksi dengan pemustaka harus harmonis, dan kecepatan akses dalam penemuan kembali koleksi di perpstakaan harus dimaksimalkan.

4) Save the time of the reader
Kebijakan harus dirumuskan sesuai dengan kebutuhan pemustaka Jangan sekali kali membiarkan pemustaka kebingungan dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan dan diolah perpustakaan harus disesuaikan dengan tujuan perpustakaan serta harus disesuaikan dengan lingkungan perguruan tinggi, kebiasaan dan sikap pemakai serta kebutuhan informasinya.

5) A library is a growing organism
Hukum kelima ini memberitahu kepada kita bahwa yang terpenting dari perpustakaan adalah bahwa perpustakaan itu selalu tumbuh dan berkembang serta berubah dan akan selalu mengalami hal seperti itu. Koleksi perpustakaan selalu bertambah dan berubah, teknologi terus berkembang mau dan budget juga selalu mengikuti perubahan itu. Perubahan-perubahan yang kompleks tersebut harus diantidipasi dan diimbangi dengan manajemen yang baik.









Melvil Dewey

                         
                  




  1. Nama lengkap       : Melville Louis Kossuth Dewey
  2.  TTL                       : New York, 10 Desember 1851
  3.  Tahun        : Pada tahun 1887
  4. Dimana     : Columbia University (Merupakan Universitas di Negara America, New York.    Didirikan pada tahun 1754. Jumlah mahasiswa kira-kira 23.813 orang dengan uang kuliah $31.472/tahun. Dan   beliaulah yang mendirikan universitas tersebut.

       Beliau adalah Orang pertama yang mendirikan Sekolah untuk ilmu perpustakaan (Library science) yang bertempat di New York serta orang yang telah menemukan DDC. Tentunya beliau menjadi pelopor internasional mengenai dunia perpustakaan.

        “Saya sebagai calon pustakawan saya mengagumi beliau. Walau disebutkan salah satu situs internet bahwa beliau lahir dari keluarga yang miskin, tetapi keadaan itu tidak membuatnya putus asa. Beliau sangat tertarik dalam ejaan yang disederhanakan. Dengan ketekunannya tersebut karya beliau sekarang menjadi pedoman di Perpustakaan-perpustakaan di dunia. Sungguh luar biasa. Serta juga dijuluki “Bapak Perpustakaan Modern”. Klasifikasi buku dengan menggunakan sistem klasifikasi 000-900 dan membagi buku fiksi dan non fiksi adalah karya beliau dengan nama sistem klasifikasi dinamakan DDC ( Klasifikasi Desimal Dewey). Beliau menemukan system ini kira-kira usia 21 tahun saat bekerja sebagai asisten mahasiswa di perpustakaan dari Amherst College. Dengan system ini menciptakan sebuah revolusi dalam ilmu perpustakaan dan menggerakkan era baru kepustakawanan bukan hanya di amerika saja tapi di dunia, itu mengapa julukan itu sangat pantas untuk beliau.



Share:

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkomentar :D